When was the last time you do something for the first time?
I did, this morning. Learning Arabic.
Jadi ceritanya, Pak Umar, yang ternyata Guru Besar di Fisika, menawari saya slide-slide yang diberikan oleh Pak Agus, “Mas Ardi, kalau berminat belajar bahasa Arab, saya ada slidenya, kalau berminat bisa whatsapp alamat e-mailnya.”
Singkat cerita saya dapat slide-slidenya, dan hari ini Pak Agus datang untuk mengajar. Beberapa poin yang saya catat:
- Jenis kata dalam bahasa Arab ada 3:
- Kata benda (ismi)
- Kata kerja (fi’l)
- Huruf / kata sambung / konjungsi (harf)
- Kata kerja (fi’l) dasar biasanya terdiri dari 3 huruf karena itu dalam bahasa Inggris disebut triliteral, dan ada pula turunan dan perubahan bentuk-bentuknya berdasarkan subjek dan waktu, ada 14 perubahan, tetapi kata Pak Agus, yang sering dipakai hanya 6 perubahan. (komen: Uwah, bahasa Inggris aja cuma 3)
- Kata kerja (fi’l) ini bisa berupa:
- Past
- Present / Future
- Perintah
(Lupa, ada istilah Arabnya)
Fokus kali ini adalah tentang kata kerja triliteral dan perubahannya. Menurut slide yang diberikan ada 9 kata kerja dasar, lengkap dengan jembatan keledainya.
Tadi yang dibahas adalah kata pertama dalam slide, Fataha (Membuka), beserta perubahannya. Perubahan lengkap kata ini ada di sini:
Empat belas perubahan bentuk yang dimaksud tadi adalah yang kanan, berwarna merah-kuning-hijau. Sedangkan yang kiri adalah bentuk perintah dan bentuk pasif (komen: Oh, selain 14, masih ada lagi?).
Enam yang sering dipakai adalah yang paling kanan, kecuali yang “She”.
Untuk membantu mengingat, Pak Agus, meminta agar saat menghafalkan tangan ikut bergerak agar menjadi muscle memory:
- Fataha (he opened) sambil menunjuk dengan satu jari ke kanan.
- Fatahuu (they opened) sambil menunjuk dengan empat jari ke kanan.
- Fatahta (you opened) sambil menunjuk dengan satu jari ke depan.
- Fatahtum (you all opened) sambil menunjuk dengan empat jari ke depan.
- Fatahtu (I opened) sambil menunjuk dengan satu jari ke diri sendiri.
- Fatahnaa (we opened) sambil menunjuk dengan empat jari ke diri sendiri.
Demikian, catatan saya hasil belajar pagi ini.
***
Tadi ada pertanyaan juga dari salah satu hadirin – dosen juga sih. Menarik pertanyaannya:
Kenapa di surat Al-Zalzalah (99), “‘Idhā Zulzilati Al-‘Arđu Zilzālahā.” dituliskan dalam bentuk past tense? Padahal kan kejadiannya belum terjadi?
Yang menarik lagi adalah oleh Pak Agus dijelaskan bahwa saat Isra’ Miraj, waktu itu diperlihatkan orang-orang yang ada di neraka. Padahal pada saat itu manusia belum melewati hari kiamat dan kejadian di Padang Mahsyar. Persis seperti apa yang dibilang Johan kemarin. 😮
Atau bisa jadi seperti pada Bahasa Inggris, “If I were you, …”.