Quote #NomorBerapaLupa

No amount of guilt can change the past, no amount of worrying can change the future

– ‘Umar ibn Al-Khattab r.a.

Rasanya Quote itu memang pantas sekali kalau diucapkan oleh ‘Umar kalau kita baca sejarahnya.

Bagaimana beliau menghadapi masa lalunya, seorang “preman pasar”, sangat membenci Nabi Muhammad, sampai-sampai pernah hampir membunuh Rasulullah. How much amount of guilt he faced after all he have done? I can’t imagine.

Tapi beliau pada akhirnya menjadi salah satu Sahabat Nabi yang paling diingat dalam sejarah, menjadi pemimpin di sebuah negeri di puncak kejayaannya, bijaksana dengan melaksanakan shalat di luar gereja ketika beliau berkunjung ke Jerusalem, karena tidak ingin dianggap mengubah gereja menjadi masjid.

Bayangkan dengan masa lalu seperti itu, kalau kita yang menghadapi pasti khawatir akan masa depan, hukuman apa yang diterima oleh kita di hadapan Yang Maha Adil? Tapi tidak dengan ‘Umar. He is living for the present, untuk sekarang lakukan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan. Worrying can not change the future.

***

Tapi penilaian orang lain terhadap kita memang bisa sangat lain. Ada orang-orang yang benar-benar membenci ‘Umar, salah satunya karena ungkitan masa lalu beliau. Bahkan ketika Piruz Navahandi menikamnya saat menjadi Imam Shalat Subuh di Masjid Nabawi, ada yang merayakannya. Hingga kini pun, makam sang pembunuh masih berdiri megah dan bahkan diziarahi.

Ah, manusia memang tak bisa lupa dan memaafkan masa lalu.