Shalat Idul Adha: Mazhab Hanafi

Tahun ini kebetulan saya merayakan Idul Adha di Korea Selatan.

Saya melaksanakan Shalat Ied di Masjid Hoegi, dekat Stasiun Hoegi. Detailnya bisa dibaca di sini.

Imam Masjid Hoegi ini berasal dari Pakistan, sehingga masjid ini pun mengikuti mazhab yang biasa ada di Pakistan yaitu Mazhab Hanafi.

Ternyata tata cara shalat ied-nya berbeda dengan di Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi’i. Biasanya di Indonesia, setelah takbiratul ihram rakaat pertama dilanjutkan dengan 7 kali takbir. Saat rakaat kedua setelah bangkit dilanjutkan 5 kali takbir.

Sedangkan menurut mazhab Hanafi, cara pelaksanaannya adalah:

Rakaat pertama:

  1. Takbiratul ihram
  2. Membaca “Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallahu allahu akbar”
  3. Bertakbir tiga kali. [bukan tujuh]
  4. Dilanjutkan Al-Fatihah dan seterusnya seperti shalat biasa

Rakaat kedua:

  1. Setelah bangkit dari sujud langsung membaca Al-Fatihah dan surat pendek
  2. Sebelum Ruku’ bertakbir tiga kali
  3. Lanjut ruku’ hingga salam seperti biasa

Setelah dua rakaat dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha.

Demikian, saya sempat bingung karena perbedaan mazhab tersebut. Sebelumnya saya juga sempat salah ketika pelaksanaan Shalat Witir yang tata caranya juga berbeda, bahan cerita lain. 🙂